Tulisanku

Monday, March 12, 2007

Sayyidul Kiram

(Master of the noble & generous)
By : Ucok Siregar


Pada cuaca yang ekstrim
Sahara masih tertidur pulas
Semilir mengelus embun di permukaan pasir
Seluruh persendian tersengat dingin menggigilkan

Di jelang fajar sadik
Bintang mulai memudar
Tapi terangmu hadir seketika
Di ambang pintu hujrahmu

Ketampanan dan wibawa
Menyatu dalam wujudmu
Menggantikan cahya langit
Sebagai pembawa risalah.

Di celah jemarimu
Mengalir air surgawi
Menyirami tandusnya kejahilan
Membasahi girbah angkara murka.

Betapa damainya hati
Menatap matamu terhias senyum
Segala puji bagi Allah
Sesungguhnya engkaulah RasulNya.

Jakarta, 16 februari ‘07

Kepada Saudaraku Izami

Lama engkau tidak kelihatan

rindu aku akanmu

hilang segala tawaku

ketika engkau tidak muncul

kala itu

sering engkau beri aku joke-joke yang menawan

hingga aku sering tertawa terbahak-bahak

kala itu

sering engkau ingatkan aku

bila aku lupa akan sesuatu

datanglah saudaraku Izami

aku rindu akan candamu

Membayar keangkuhan dengan sedekah

Bi ismi Allah arRahman arRahim

Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: Do not greet the Jews and the Christians before they greet you and when you meet any one of them on the roads force him to go to the narrowest part of it.
(Sahih Muslim, Book 026, Number 5389)

Abu Huraira melaporkan, Rasulullah (SAW) bersabda : Jangan memberi salam kepada orang Yahudi dan Kristen sebelum mereka memberi salam padamu, dan jika kamu bertemu salah seorang dari mereka di jalan, desaklah dia ke bagian jalan yang paling sempit.

Berdasarkan asbabul wurud, hadits di atas merupakan strategi perlawanan umat islam dalam hal menangkal kemunafikan dan arogansi orang-orang Yahudi dan Nasrani yang terjadi di zaman sahabat (era semasa hidup Rasulullah).


Hadis riwayat Ibnu Umar ra, menuturkan :
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menimpa kamu)

Hadis riwayat Aisyah ra.:

Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah saw. lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian).

Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian).

Rasulullah saw. menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal.

Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan?

Rasulullah saw. bersabda: Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian)

Yang terjepit di dua dunia

Saya sempat terpana. Malam minggu, di cafe ternyata banyak anak
muda. Uniknya dari mereka yang banyak itu ada beberapa orang yang
berkerudung.

Ada yang berjilbab panjang dan ada juga yang berjilbab pendek.
Beberapa melilitkan ujung kerudungnya di leher. Pakaiannya dari yang
panjang, maupun pakai jeans dengan baju pendek yang bagian
belakangnya setiap saat siap naik ke atas saking pendeknya.

Ada yang hanya dengan teman wanita. Ada juga dengan teman prianya.
Dari yang duduk berjarak, hingga yang berhimpitan dengan tangan
saling menyentuh, berpegangan bahkan memeluk bahu. Di depan publik.

Sangat menyembung dengan beberapa aktivis muslimah yang seangkot
dengan saya beberapa saat sebelumnya. Mereka baru pulang kegiatan
dan ternyata perjalanan pulangnya masih panjang. Masisih barang 1-2
jam lagi. Wah, bisa jadi mereka tiba di rumah pukul 10 malam.

Kita berhadapan dengan wanita-wanita "Islam " masa kini. Mereka
jelas bukan wanita yang aktivitasnya cuma domestik, tapi penuh
dengan aktivitas publik. Mereka ingin berpakaian sesuai mode, namun
mereka juga mau pakai kerudung. Mereka begitu aktifnya hingga
kepantasan pulang malam, termasuk tempatnya jadi terabaikan.

Mereka terjepit di anatara dua dunia ..... yang sebenarnya tak bisa
dengan mudah dipertemukan .....

Saya hanya bisa mengamati dengan perasaan galau.

Thursday, August 25, 2005

Test

Awalnya aku test dulu, nanti baru tak kasih tulisan lainnya